Postingan

Cahaya dalam kegelapan

Gambar
  CAHAYA DALAM KEGELAPAN          Di Masa SMA, Hidupku sangatlah suram dibanginkan dengan murid-murid lainnya, Dimasa itu  aku orang yang introvert dan aku berfikir bahwa dunia itu manakutkan, Tapi hidupku berdubah menjadi lebuh berwarna pada saat aku bertemu dengan Shirohiru Yume atau yang biasa di panggil Siesta. Siesta adalah sosok yang Sopan dan kharismatik, Awalnya aku cangung dan malu ketika berhadapan denagn Siesta, Aku lebih sering memperhatikan Siesta dari jarak yang jaub karena aku malu berhadapan dan bertemu langsung dengan Siesta. Tapi karena Siesta duduk di sebelahku semakin lama waktu berjalan aku mulai mengobrol dan berhadapan dengan Siesta, diawali dengan perkenalan yang saat itu membuatku sangatlah gugup, sampai akhirya kami berteman. Sosok Siesta yang mudah bergaul dan suka membuat temn baru, membuatnya lebih cepat di kenal, sedangkan aku yang lebih intovert hanya bisa memanadang dari jarak jauh ataupun duduk di kursi tanpa ada yang m...

Negri Amnesia

    Cerita bahasa Jawa Ing sawijning dina, Enten tiang ingkanng asmane Dzulfikar, dheweke tlaveler dateng negri Celesteria, Dzulfikar ajeng tindak menyang negri Amnesia, ing tengah perjalanan, Dzulfikar Di serang khalih moster ingkanng asmane Ambaruwo, Dzulfikar dipun cobi ngelawan moster niku. Dzul:"Peh.... mostere Kuat men tho!!" mbengok Dzul.Naging Dzul mboten Kuat, pungkasané Dzulfikar mlayu mundur, pungkasané Dzulfikar njlungup pas Mlayu, Dzul noleh menyang Moster iku. Dzul:"Aduh.... Pripun niki, wafat kula" swara Hati Dzul. Dzul merem lan ndunga menyang Gusti Allah. Dzul:"Duh.... Gusti, Tulungi kula" suara doa Dzul. Ujug², Moster e seda. Dzul Mbukak Paningal. Dzul:"Lo.... Alhamdulillah, Wafat Moster e" Teriak Dzul. Amerga Moster niku sampun Seda lan  Kejeglong, menikho  Debu ingkang Pada miber, ing tengah Debu niku Enten Siluet Tiang, Mlaku menyang Dzul. Dzul:"Ehm... sinten niku?" Ngomong Kalih ngriyipne paningal. pungkasané, ...

Nao Tomori....

Gambar
   NAO TOMORI Di masa SMA, hidupku terasa lebih berwarna berkat kehadiran Nao Tomori. Kami bertemu di awal tahun pertama, saat orientasi siswa baru. Aku yang saat itu masih canggung dan pemalu, merasa dunia SMA sangatlah menakutkan. Namun, pertemuanku dengan Tomori mengubah segalanya. Tomori adalah sosok yang karismatik dan selalu ceria. Dia pandai bergaul dan mudah membuat teman baru. Sifatnya yang ramah dan penuh semangat membuatnya cepat dikenal oleh semua orang. Di sisi lain, aku yang lebih introvert merasa seperti menemukan pelindung yang membuatku merasa aman dan nyaman. Setiap pagi, Tomori selalu datang lebih awal ke sekolah. Dia suka duduk di taman sekolah sambil membaca buku. Seringkali, aku melihatnya dari kejauhan, terpesona oleh ketenangannya. Suatu hari, dengan penuh keberanian, aku mendekatinya dan mulai mengobrol. Kami berbicara tentang buku favorit, film, dan impian kami. Dari situ, kami mulai sering menghabiskan waktu bersama. Tomori juga sangat pandai dalam h...