Cahaya dalam kegelapan

 

CAHAYA DALAM KEGELAPAN


      

  Di Masa SMA, Hidupku sangatlah suram dibanginkan dengan murid-murid lainnya, Dimasa itu 
aku orang yang introvert dan aku berfikir bahwa dunia itu manakutkan, Tapi hidupku berdubah menjadi lebuh berwarna pada saat aku bertemu dengan Shirohiru Yume atau yang biasa di panggil Siesta.

Siesta adalah sosok yang Sopan dan kharismatik, Awalnya aku cangung dan malu ketika berhadapan denagn Siesta, Aku lebih sering memperhatikan Siesta dari jarak yang jaub karena aku malu berhadapan dan bertemu langsung dengan Siesta.

Tapi karena Siesta duduk di sebelahku semakin lama waktu berjalan aku mulai mengobrol dan berhadapan dengan Siesta, diawali dengan perkenalan yang saat itu membuatku sangatlah gugup, sampai akhirya kami berteman.

Sosok Siesta yang mudah bergaul dan suka membuat temn baru, membuatnya lebih cepat di kenal, sedangkan aku yang lebih intovert hanya bisa memanadang dari jarak jauh ataupun duduk di kursi tanpa ada yang mengajak berbicara.

Setiap pagi selalu menghabiskan waktunya untuk membaca buku, Dia selalu datang lebih awal ke sekolah, Dia biasanya suka membaca buku sekolah ataupun komik, Tak jarang juga Siesta membantuku pada saat kesulitan dalam mengerjalan tugas ataupun membantuku saat mengalami kesulitan dalam memahami pelajara, Kami sering belajar belajar bersama di dalam kelas pada saat istirahat. Siesta mempunyai cara mengajar yang unik dan mudah untuk di pahami, itu membuatku merasa nyman pad saat belajar.

Tak hanya dalam hal Akademis saja, Siesta juga aktif mengikuti dalam mengukuti ekstrakulikuler. Dia mengukuti ekstra teater, aku pernah menyaksikan Dia berlatih memperagakan suatu karakter. Aku kagum dengan penampilan dan cara Siesta adalam Berakting itu sangatlah luar biasa bagiku, Siesta berakting sangat baik seakan akan Dia mengalami apa yang di alami oleh karakter tersebut.

Siseta juga mengikuti kegiatan Osis sama sepertiku, Momen yang mengesanakan adalah pada saat masa Orientasi Siswa baru, pada saat itu Kami bertugas untuk mengajari salah satu kelas yang berisi siswa baru, Aku sangatlah terkesan pada saat Dia memperenalakn diri di depan semua murid didik kami, Dia membawa kehangatan dan keceriaan untuk semua orang.

Selain di dalam sekolah. Diluar sekolah Kami juga sering bertemu, kami sering berjalan jalan ke arah taman ataupun cafe di dekat rumah pada saat sore hari, kami sering membahas tentang, Pelajaran yang kurang kami pahami, filmfavorit, makanan favorit, ataupun komik favorit kami, kami biasanya bertemu di kafe pinggir kota di waktu sore hari. 

 Momen yang paling ku ingat adalah pada saat kami mencalonkan diri sebagai ketua dan wakil Osis, Pada saat itu Aku menjadi wakil dan Siesta menjadi ketua, Saat itu aku yang introvert awalnya tidak mau ketika di ajak mencalonkasn diri sebagai Wakil ketua, tapi aku terus di bujuk oleh Siesta agare mau, akhirnya Setelah beberapa lama, aku mau menjadi Wakil ketua dari Siesta

Karena Kepopuleran dari Siesta, Kami berhasil menjadi Wakil dan ketua Osis Tahun ini, Kami sangat bersemangat dan menjadi ceria setelah menjaadi Ketua dan Wakil Osis, Kami merayakan hal tersebut dengan cara  makan berasama di Cafe diamana biasanya kita bertemu.

Siesta pada saat itu tampil berbeda dari biasanya, Dia lebih Cantik dari sebelumnya, aku pada kala itu terpanah padanya, Aku sempat terdiam melihat kedatangannya, Dia berjalan menuju ke arah ku dengan Anggun, gaunnya berkibar kibar terkena terpaan angin Sore kala itu, Aku juga sempat merona melihat Siesta kala itu.

Siesta duduk bersebrangan dengan ku, Aku bertatapan dengan Siesta, Hatiku berdebar saat Siesta menatapku, Kami sempat diam sejeka Sebelum akhirnya Siesta memecah keheningan dengan cara menanyakan kabarku hari ini, Kami membicarakan hal hal yang akan kami lakukan pada saat menjabat menjadi Dewan inti pada Osis.

Waktu berjalan terlalu cepat hingga akhirnya Kami sedang berada di acara kelulusan Sekolah. Setelah Kami lulus sekolah kami sibuk pada kegiatan masing-masing, dan mulai jarang bertemu lagi seperti dahulu lagi, Aku bekerja di bidang Konstursi Jalan sedangkan Siesta bekerja di luar Kota Nara sebagai pekerja Kantoran di kota Tokyo.

Aku tak pernah bertemu lagi dengan Siesta, terkadang saat aku sedang bekerja, Aku memikirkan tentang keadaan Siesta di Tokyo, Tapi itu tak bertahan lama. Sekitar 3 tahun setelah Kami lulus Aku sudah tak memikirkan tentang Siesta kembali, Aku mulai bisa fokus dalam bekerja.

Di tempatku bekerja aku sudah mempunyai teman dekat  baru, Izumi namanya Ia adalah orang asli Jepang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nao Tomori....

Negri Amnesia